Sejumlah pekerja mengaku
melihatnya. Lainnya mengatakan tidak. Apakah wajah itu bisa terlihat
atau tidak, tergantung pencahayaan dan dari sudut mana ia dilihat. Seperti dikabarkan Daily Mail, 4 Desember 2013.
Wajah
itu seakan menjerit dalam diam. Gambaran mengerikan itu bukan tentang
rupa manusia, melainkan penampakan -- atau tepatnya ilusi optik-- yang
muncul pada permukaan instalasi baja dari puing menara kembar World
Trade Centre (WTC) yang hancur lebur akibat teror. Menatap ke depan dengan matanya yang gelap, mulut terbuka lebar.
Penampakan itu tepatnya,
di antara Lantai 93 sampai 99. Penampakan wajah itu ada pada instalasi 'Impact Steel', balok baja yang
koyak, berkarat, dan terpelintir yang diambil dari titik di mana pesawat
pertama -- American Airlines Penerbangan 11, ditabrakkan ke Menara
Utara WTC pada 11 September 2001, pukul 08.46 waktu setempat.
"Penampakan itu diduga kuat bukan hasil tabrakan pesawat, namun akibat faktor cuaca," demikian dikutip dari NBC News.
Setelah serangan teror terjadi -- garam, oksidasi, dan kelembaban di
permukaan logam akan berpengaruh pada bagaimana balok baja itu berkarat.
Demikian ujar ilmuwan material dari Carnegie Mellon University, P.
Chris Pistorius.
"Korosi atmosferik sangat sensitif terhadap iklim mikro," kata dia kepada NBC News. "Sebenarnya, sulit bagi permukaan seperti itu untuk berkarat secara seragam. Lebih mungkin untuk membentuk pola."
"Korosi atmosferik sangat sensitif terhadap iklim mikro," kata dia kepada NBC News. "Sebenarnya, sulit bagi permukaan seperti itu untuk berkarat secara seragam. Lebih mungkin untuk membentuk pola."
Menurut Thomas Eagar, ahli dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT)."Jika lapisan baja bertumpuk satu
sama lain, seperti yang tampaknya telah terjadi dengan puing 9/11.
Kelembaban bisa terjadi di sejumlah area dan meninggalkan segala macam
pola yang berbeda,"
Pikiran manusia juga berperan dalam menemukan 'wajah' pada baja bengkok yang berkarat. Sebuah fenomena yang dikenal sebagai pareidolia menjelaskan mengapa manusia melihat tampilan wajah dalam benda mati.
Hal yang sama menjelaskan, mengapa kita mungkin akan melihat wajah-wajah mirip manusia di tempat tak biasa, seperti di awan, bulan, permukaan Mars, tembok, pepohonan, dll.
Michael Shermer mengatakan bahwa bentuk yang bisa terlihat seperti dua mata dan mulut akan merangsang area otak yang berfungsi untuk mengenali wajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar